Tazkia's. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Obsesi Masa Kecil

...........

Actually gue bingung intronya gimana biar elegan

jadi gue lagi kangen nulis aja. ngomong-ngomong 'nulis', sebenernya dulu pas kecil pas gue umur-umur berapa ya, kisaran 5 taun lah dan alhamdulillah udah diberkahi kejeniusan kinestetik yang mengakibatkan saraf tangan gue cepet nyambung ke otak dengan mudah lalu ditransferlah sehingga gue dapat memegang pensil dan menggerakkannya. 

nulis apasi

intinya dulu pas gue TK menjelang SD kelas 1 buku gue dipenuhi coretan2 atau lebih tepatnya karangan2 gak jelas. dulu gue suka banget nulis. tapi anehnya gue gasuka nulis diary yang kayak....

"dear diary... hari ini aku ketemu dia. aku seneng bangeeet. tadi dia lucu banget loh kayak boneka voodoo..."

entah kenapa gue jijik. dan untuk diary gue biasanya cuma nulis ketika kesel sama orang, misalnya...

"dear diary.... hari ini inem ngeselin banget. udah bau banget, kalo dikuncir rambutnya tinggi banget. ih najong banget deh"

terkutuk banget gue kecil.....

disamping nulis, gue juga suka baca komik. komik pertama gue adalah Kindaichi yang gue dapet pas TK. karena gue udah bisa baca dan belum lancar banget nulis jadi gue dikasih itu (gue lupa dikasih atau minta). Ceritanya sih hampir sama kayak Conan. mungkin kalian-kalian yang suka manga tau siapa doi:')
secara alamiah nulis dan baca menjadi hobby pertama gue pas kecil. mulai dari kelas 2 SD cita-cita gue yang semula menjadi guru dengan sendirinya berubah menjadi penulis. hoho. gue selalu suka pelajaran mengarang b.indo, apalagi kalo ada tugas mengarang dari sebuah gambar.

semakin beranjak dewasa gue makin merasa, lebih lancar ketika gue berkata-kata lewat menulis daripada ketika berbiacara. mungkin orang-orang disekitar gue gak ngerasain hal tersebut, tapi gue ngerasa. sangat. gue menyebutnya berbicara dalam diam.

oke, gue mau nunjukin beberapa karya tulis gue ketika masih jadi fetus dan untuk kalian pembaca, harap berhati-hati. terutama untuk kalian yang masih under-age gue sarankan agar tetap berada pada pengawasan orang dewasa karena tulisan gue mengandung banyak kode rahasia dan jampi-jampi yang mungkin berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia di bumi ini.


*brb gali tanah*


oke. ini adalah cover diary gue waktu TK 



BAM! pas dibuka ada mahakarya nya


Lanjut ke halaman berikutnya....


Yang kanan tulisan nyokap, yang kiri.............kucing gue.


Ini kode nassa pertama yang gue buat. semoga mata kalian sehat selalu...
(anyway yg kiri tulisan nyokap yaa)



Nih, gue zoom biar hitz (lihat tanggalnya :))))



 Ada yang bisa baca? wah kalian sangat berbakat masuk jaringan hacker Anonymous (?)

Dibawah ini adalah komentar bokap terhadap kode nassa yang gue buat....




Ini adalah kode nassa kedua gue....

Semoga cedera mata anda semua tidak bertambah parah




Dan ini adalah komentar bokap gue. mungkin doi udah gakuat baca jadi cuma dikit komentarnya:')



anyway, tulisan-tulisan purba gue barusan gue tulis ketika gue belum mengenal yang namanya huruf kecil:) jadi yaa semua kapital huehehe. coba kalian cari huruf yang terbalik!

Tulisan masa paleozoikum gue berikut udah mulai mengalami perubahan dan pertumbuhan yang sigifikan. yaitu gue muai mengengal huruf kecil..



kenapa jadi gede kecil gitu ya? padahal pas zaman itu masih megalitikum, belom masuk zaman alay. gue curiga jangan-jangan gue adalah pembangkit kaum alay di muka bumi ini..


Pesan diatas masih menggantung pemirsa..



 SUWIPER?:')) ini doranya masih jadi pithecantropus erectus.

Dibawah ini adalah fase gue memulai sebuah diary....


dan end up like that. gue udah lelah dengan menulis diary

lalu gue beralih kembali ke habitat gue, menulis random.



hahaha itu beberapa tulisan gue di fase fase gue masih menjadi embrio.

abis ini gue mau nunjukin kode-kode yang lain yang gue tulis ketika udah lebih modern.
here we go..


dibawah ini adalah salah satu tugas mengarang gue pas kelas 1 SD, diketik sama nyokap gue.


 Yak, udah keliatan kan tulisan gue menyentuh peradaban modern

untuk yang selanjutnya, gue udah mulai bikin2 cerpen yang yaa lumayan banyak tp hampir semuanya nge gantung. dibawah ini salah satu teaser intro cerpen gue yang awkward



beberapa kemudian gue mulai membuat karangan dengan mendescribe gambar...


Ewh sekali bukan?

kalo yg dibawah ini gue agak maksa ya, gambar dr majalah gue gunting  trus ditempel. yha namanya jg anak-anak yaa



translate :

"Hai Yumi!"
"Eh kenapa ini? Eh, karita! besok aku ada pertandingan di gedung XC pesertanya laki-laki semua sampe penontonnya. kamu gak boleh ikut"
"Yumi pelit!"

lanjutan kisah mereka ada dibawag sinih


"Dor!"
"Ekaget!"
"Kagetkan!"
"Eh Redra! ngomong-ngmong Yumi kemana ya? kok ngak kelihatan?"
"O Yumi pergi bertanding di gedung XC pulangnya minggu depan"
"O gitu"

Berikutnya adalah kisah Dora dan boots yang gue ubah menjadi sedemikian rupa freaknya



asli gue males translatenya kawan...

Lalu dibawah ini ada kisah duo maut Spongebob dan Patrick


BTW gue bikin karangan yang berdasarkan gambar itu sekitar kelas 1/2 SD



Tulisan gue bertransformasi dari seperti ceker badak menjadi lebih sedikit manusiawi.



disamping gue suka nulis, gue juga suka gambar.



yang bawah buatan nyokap, sedangkan gue berusaha sekuat jiwa raga niruin sampe end up dengan teletabis berbadan 3 berkepala 4.




yak makhuk barusan gue jujur gatau apa. mungkin temen seperjuangan gue melawan dinosaurus dulu.





alhamdulillah udah abis.



semoga mata kalian masih lengkap.







hahaha kadang lucu kalo buka buka karya lama, kadang bingung, kadang sedih, kadang malu sm diri sendiri tapi mau baik atau buruk karya lo, selamanya akan menjadi karya lo. mungkin lo sekarang udah benci sama karya lo yang kalau dibandingkan saat ini karya tsb tergolong memalukan. tapi tanpa lo membuat karya-karya jadul lo itu, lo gak akan bisa bikin karya sebaik karya lo sekarang. mungkin sebagian orang gak peduli hasil tangannya dulu, mungkin ada yang udah ilang. tapi percaya atau ngga gue bakal sedih kalo karya-karya gue dari kecil ilang. gue sangat menghargai hasil, maupun baik atau buruk. kalau gue hina, bukan berarti gue buang, gue simpen. sampe portfolio gue ulangan-ulangan harian gue dari TK gue masih simpen sampe sekarang gue kelas 2 SMA. sempet mau dibuang nyokap cuma gue larang. semuaya berharga, semuanya saksi bisu kesuksesan kalian kelak. mungkin kalo punya mulut mereka bakal ngomong "sekarang creator kita udah bagus ya karyanya, kita mah apa atuh?"




barusan gue iseng2 buka binder, ada tulisan yg masih anget. tapi.....ini touching banget. entah kerasukan apa gue pas nulis. 


12-04-2014 

Untitled

Menulislah dengan hati. Biarkan hatimu bicara tanpa didengar telinga. biarkan kata-katamu terucap sempurna tanpa harus diucap mulut. Biarkan hati dan tarian indah jemari menyatu dan membentuk alunan kalimat-kalimat yang akan diterima oleh hati lainnya.

Menulis adalah berbicara. Tentu dengan cara yang berbeda. Bagiku menulis adalah berbicara dari hati ke hati. Sesuatu yang kau ciptakan dengan hati, karyamu akan memiliki jiwa. Terimakasih Leonardo Da Vinci untuk menciptakan kalimat simpel jenius tadi. 

Sungguh, ini bukan tulisan ilmiah, bukan pula logika. Menyinggung soal logika, hal ajaib sehebat logika tak akan sanggup menjangkau hebatnya sebuah perasaan hati. Pernahkah kau sekalipun melihat seorang peukis atau pengikir patung membuat karyanya dengan memperhitungkan rumus terlebih dahulu untuk kecepatan gerak kuas dan pahatan untuk memperindah karyanya tsb? atau seorang penyanyi yang kerap memikirkan gelombang longitudinal suara dan brp frekuensi suara yang pas untuk mendapat nada indah yang pas ditelinga?
apa kau pernah melihat?

Kita hanya akan bisa menjangkau sebuah keindahan dengan 1 alat. Hati. Perasaan.

Aku tak tahu akan menulis apa pada kertas ini sebelumnya. kubiarkan mengalir saja. kubungkam mulut, kugerakkan pena, ku tulis kalimat-kalimat yang terus mengalir tanpa henti bagai hulu merindu sang hilir. Aku berharap suatu saat  orang dapat membaca tulisanku, agar mereka tahu apa yang aku rasakan..

Aku tak berharap tulisanku akan se sastra Khrisna Phabicara atau siapapun itu. Aku gunakan tulisan untuk berbicara dengan hati. bukannya aku bisu atau malas bicara, aku hanya menyarankan hatiku menumpahkan isinya, agar mendapat ruang untuk menyerap perasaan lain yang harus kurasakan. agar permukaannya tidak mengeras dan anti=rasa.

Aneh. Bagiku berbicara lebih sulit ketimbang menulis. aku tak pandai mengolah kata ketika berbicara. tidak seperti ketika aku menulis. ketika berbicara aku cenderung akan kesulitan mencari kata-kata penyambung kalimat ketika sedang berbicara. walaupun begitu, aku akan berlatih untuk berbicara se-lancar ketika aku menulis.

taz, kalau kau baca tulisanmu ini beberapa tahun lagi, ingatlah, kau terlahir untuk menulis. sesibuk apapun dirimu di dunia yang kau tekuni dan teguhkan, sempatkanlah barang 1 atau 2 menit untuk menulis 1 atau 2 paragraph. hal tsb akan menyehatkan pikiran dan beban hati yang mulai berat...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pendidikan?

ditulisan kali ini gue mau mencantumkan beberapa pertanyaan dan pernyataan seputar uneg-uneg tentang dunia pendidikan Indonesia. Bukan ingin sok tahu, atau sok mengkritik dsb. disini posisi gue hanya sebagai pelajar yang istilahnya mau sekedar curhat atau berpendapat tentang semua ini(?)
mungkin bukan hanya gue sendiri yang merasakan hal-hal ini, mungkin dari kalian-kalian entah secara sadar ataupun ngga pernah bertanya hal-hal seperti ini. gue tahu kalau pendidikan Indonesia sedang gencar-gencarnya dilakukan perombakan, namun justru banyak hal yang bikin gue bingung. bukan hanya kepada sistemnya namun juga kepada murid-muridnya.
so, ini beberapa pertanyaan gue yang entah berntah tak berujung jawaban :

1. Mengapa sekolah harus kurang lebih 8 jam perhari selama seminggu full 6 hari?
   
         8 jam bukanlah waktu murni, hal tsb belum ditambah jam mengerjakan tugas kelompok dan les-les tambahan. gini, biasanya orang-orang mendaftar les itu untuk meningkatkan efisiensi belajar mereka di sekolah. mungkin beberapa juga beralasan untuk mengasah skill. tapi untuk anak SMA, jujur saya jarang mendengar alasan yang kedua itu. 8 x 6 =  48. kurang lebih seminggu kita habiskan 50 jam disekolah. Apa belajar hanya terdapat disekolah? sadarkah kalau sekolah menjelaskan sebagian besar hanya teori? apa sekolah menjamin terasahnya seluruh skill yang dimiliki setiap individu? apa sekolah mengajarkan sebuah pelajaran hidup? apa sekolah mengajarkan bagaimana cara bertahan hidup? apa sekolah mengajarkan cara melamar pekerjaan yang benar? apa sekolah mengajarkan cara bertahan dala suatu pekerjaan? apakah kita belajar berwirausaha langsung ketika belajar kewirausahaan? apakah soal-soal Ujian Nasional akan diingat sebuluan setelahnya? gue jamin soal UN hanya bertahan paling lama beberapa setelahnya. lalu mereka akan lupa. kalaupun ingat, apa yang bisa kita perbuat? kita hanya tahu caranya menjawab, bukan mengimplementasikannya ke kehidupan nyata. Finlandia merupakan  negara terbaik dalam segi pendidikan. mereka hanya memakai jam belajar selama 30 jam/minggu. tentu jika hal tsb diterapkan di Indonesia, anak-anak indonesia dapat mengasah kemampuannya dibidang lain (ekskul) yang tidak diajarkan di sekolah. antara lain, mengasah otak kanan mereka, dengan hal-hal yang mereka cintai. dengan kata lain, kita tidak hanya memproduksi mesin olimpiade sains, tapi juga anak-anak emas dalam berbagai bidang. jadi, sekolah hanya setengah hari lalu dilanjutkan dengan ekskul. sehingga anak-anak tidak terbebani oleh bab pelajaran yang sangat banyak ditambah dengan PR, namun juga dapat merefresh otak mereka setiap harinya dengan melakukan hal positif yang mereka sukai. bayangkan, sudah sekolah dari jam set.7 hingga jam set.4 ditambah les dan bimbel, pulang sampai rumah pukul set.8 atau lebih, ditambah mengerjakan PR dan kelompok hingga malam, belum lagi ada ulangan keesokan harinya. sudah seperti itu orang tua tetap bertanya "kamu kok ngga belajar?" ampun-_-. lalu kapan waktu untuk mengasah hobby, mengasah kegemaran? jangan salahkan kalau disekolah kami tidak maksimal, atau kerap tertidur karena otak manusia tidak bisa di push under pressure. namun hal ini juga dapat menjadi boomerang bagi kita sendiri jika tidak dilaksanakan dengan benar. mengapa? karena bagi mereka-mereka murid tak bermoral, akan memanfaatkan hal ini untuk nongkrong-nongkrong, tawuran, pacaran, mejeng tak bertujuan yang hanya akan mengganggu pengguna jalan. mungkin jalan terbaik adalah memperbaiki moral terlebih dulu untuk yang satu itu ckckck. apakah dengan menambah jam belajar adalah cara paling efektif untuk meningkatkan kualitas pelajar bangsa? tolong pikirkan lagi.

2. Mengapa seluruh murid dituntut untuk menguasai seluruh pelajaran yang ada?

           mengapa saya menganggap itu sebuah tuntutan? karena telah diterapkan sistem KKM yaitu dimana seluruh murid harus minimal mencapai target tsb. jika tidak mencapainya maka akan diadakan remedial, dimana remedial tsb menurut saya adalah mesin penghancur mental. sugesti yang tertanam adalah sebuah kegagalan. hal ini mengakibatkan murid terpaku pada perolehan nilai bukan ilmu. dan guru juga terpaku oleh hasil bukan proses. di kurikulum 2013 menerapkan sistem kognitif, sikap, dan keterampilan. okay itu menilai proses, namun apa fungsinya jika masih diterapkan KKM? murid tetap akan mati-matian melewati itu dengan segala cara. hal tsb menurut saya kurang efektif, didukung dengan jam belajar yang terlalu banyak, dan ditambah oleh bombardirnya tugas individu dan kelompok. karena kita semua mengetahui kalau setiap murid mempunyai kecerdasan intelegen yang berbeda. ada yang memang cenderung menggunakan otak kiri yang didesain memang untuk menguasai pelajaran-pelajaran tsb, atau ada yang memang terlahir dengan kecerdasan lain misalkan musik, atau olahraga, yang menggukan otak kanan untuk dapat menaklukannya. sering kali ketika berada disekolah seseorang yang dianggap pintar adalah seseorang yang tidak pernah remed, dan mendapat peringkat 1 dikelasnya. mereka yang jago dilain kecerdasan tidak terekspos. satu lagi yang saya tekankan. yaitu sistem RANKING. hal tsb hanya membuat murid minder dan terpuruk jika mengetahui dirinya tidak rank 10 besar atau 5 besar atau dsb. belum lagi tekanan dari keluara yang menuntut untuk mendapat rank bagus, sedangkan kecerdasannya tidak terletak pada penguasaan teori yang digunakan. misalnya murid tersebut cerdas dalam hal tulis menulis, atau bernyanyi atau bagus dalam memecahkan masalah. hal tsb mmbuat murid semakin tidak percaya diri dan rentan merasa pesimis atas dirinya. apa itu tujuannya? kita melupakan kalau para murid memerlukan banyak motivasi, dorongan dan penyemangat. hal tsb lebih kuat efeknya untuk diri mereka lebih mengembangkan diri daripada kalimat-kalimat yang menjatuhkan dan omelan-omelan yang justru membuat down mereka dan berputus asa. jika mengalami kesalahan guru kerap mengomeli tau mengeluarkan kalimat menyecar "kamu tidak belajar ya? kamu ngapain aja dari kemarin? kamu ini selalu remedial, temanmu yang lain tidak" lebih buruk lagi jika mengeluarkan kalimat-kalimat pembanding yang sangat jelas melukai perasaan seseorang dan membuat dirinya tidak percaya diri. mengapa tidak, jika terdapat murid yang kurang, diberikan banyak motivasi yang membangun, disemangati secara face to face bukan dengan cara membicarakannya di kelas dan diperdengarkan oleh seluruh murid. dan sekali lagi, mengapa murid harus menaklukkan seluruh pelajaran sedangkan guru hanya 1? mengapa tidak biarkan murid memilih pelajaran yang ia suka dan tidak? jadi siswa tidak membawa beban yang harus dituntaskan.

3. Mengapa harus selalu belajar teori di kelas? mengapa tidak diperbanyak praktek dan projek?

         percayalah, murid akan senang diajak belajar dengan cara yang berbeda daripada harus duduk sepanjang hari di dalam kelas. misalkan untuk pelajaran Kewirausahaan, murid diajak berjualan sungguhan di suatu tempat. lalu pelajaran sejarah, membuat sebuah drama atau film dokumenter dsb. hal tsb mungkin sudah diterapkan pada sekolah-sekolah internasional. sebelumnya di Indonesia dikenal dengan sekolah RSBI yang beberapa waktu lalu telah dihapuskan oleh pemerintah. sebenarnya saya setuju dengan keputusan tsb. karena menurut saya hanya akan menimbulkan kesenjangan sosial atau yang lebih parah yaitu diskriminasi antara murid yang mendaftar di sekolah RSBI dan yang hanya mendaftar di program Regular. kalau diperhatikan RSBI itu hanya sekedar nama belaka. Rintisan Sekolah Berstandart Internasional. coba kalau kita telaah, apakah benar standart internasional? kalau begitu menggunakan kurikulum Internasional dong? tidak ada Ujian Nasional dong? menggunakan metode belajar seperti sekolah-sekolah internasional pada umumnya, yang mengguakan metode projek sebagai sarana pembelajaran? yang menggunakan english as media secara keseluruhan? saya beranggapan kalau perbedaan antara RSBI dengan Non RSBI tidak terlalu signifikan. dilihat dari kualitas siswa, guru, dsb. perbedaan hanya pada fasilitas dan biaya sekolah. jadi penghapusan ini adalah jalan yang benar. kalau mau internasional, internasional sekalian. jangan tanggung-tanggung. kembali ke pertanyaan saya, mengapa jarang ada praktek? mungkin di kurikulum 13 ini sedang dicanangkn hal tsb, namun mungkin sosialisasi terhadap guru yang bersangkutan kurang efektif buktinya masih ada guru yang mengajar dengan cara lama yaitu hafalan, teori. dan believe me, it's a totally boring and starving time. tapi kembali ke no.1. waktu belajar dan materi pembelajaran yang terlalu banyak mendorong guru untuk segera menuntaskan materi dan mendorong murid untuk segera menguasai materi. padahal otak tidak bisa diforsir dengan cara seperti itu. bisa dibilang kita meningkatkan kuantitas bukan kualitas. seluruh pelajaran dipelajari mendalam. mengapa tidak yang meminati saja yang memperdalaminya? jadi siswa yang lain yang tidak berminat bisa memperdalam pelajaran yang disukainya. jadi tidak semua siswa dituntut untuk menuntaskan semua pelajaran dengan nilai yang tinggi melewati target yang telah ditentukan.

4. Mengapa Harus Ada sistem Ujian Nasional?

          mereka bilang Ujian Nasional alat mengukur kecerdasan. apa kecerdasan dapat diukur dengan angka? bagaimana mereka yang kurang cerdas di bidang UN tetapi cerdas dibidang lain? apakah kontrbusi UN sangat besar dalam kelangsungan hidup seseorang? mengapa UN masih menjadi acuan kelulusan? apakah sekolah hanya untuk UN? kalau seperti itu tidak usah sekolah, bimbel saja. sudah cukup kan? kalau sekolah hanya ditentukan dalam 3-4 hari, apa gunanya kita sekolah selama 3 tahun?  apa nilai UN berpengaruh dalam melamar pekerjaan? ini benar-benar disaster menurut saya. saya heran mengapa masih ada UN. Lihat negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, mereka tidak menggunakan UN mereka sebagai acuan kelulusan. UN disana, atau SAT (USA), dan GCSE (Inggris), setara dengan ujian-ujian sekolah lainnya. kelulusan UN hanya membuat rating sekolah dipandang baik, melalui nilai-nilai yang tertera. lalu dibuatlah passing grade. dalam hal ini siapa yang diuntungkan? percetakan? lagipula UN membutuhkan kertas, kertas berasal dari pohon. therefore, UN supports global warming. bayangkan berapa banyak kertas yang dibutuhkan, berapa banyak pensil dan penghapus yang dibutuhkan, berapa banyak pohon yang ditebang (hehe). image UN yang menakutkan membuat down murid-murid sehingga merasakan ada dibawah tekanan, entah takut tidak lulus atau takut mendapat nem yang kecil. lalu munculah pandangan kalau anak yang pintar adalah yang mendapat nem tinggi. tidakkah mereka berfikir kalau un hanyalah 4-5 pelajaran. masih terdapat banyak kecerdasan-kecerdasan diluar sana yang tidak masuk dalam UN. bahkan di Finlandia, siswa memiliki hak otonom untuk menentukan sendiri jadwal ujian pelajaran yang ia sukai. namun bukan berarti kita dapat enaknya saja, murid-murid finlandia adalah murid yang melek pendidikan, mereka sangat menghormati pendidikan, mereka telah dididik untuk mandiri dalam belajar. dan mindset mereka pun berbeda dengan orang Indonesia. maka jika mau seperti mereka, mindset kita harus diubah terlebih dahulu. disinilah mungkin yang sedang dicanangkan pemerintah dalam kurikulum 2013. namun bedanya, di Indonesia jam belajarnya sangat membebani, masih adanya UN, masih adanya PR dan tugas yang sangat banyak, dan semua siswa dituntut harus bisa selurug mata pelajaran, dan masih ada sistem stratiikasi sekolah seperti sekolah favorit unggulan dsb.

5.  Mengapa masih ada tawuran pelajar dan cabe-cabean di pinggir jalan? (T.T)
       
           masalah tawuran pelajar makin banyak terjadi belakangan ini. sebagai pelajar saya merasa bingung dan prihatin, mengapa sempat-sempatnya mereka berantem? apa mereka lupa ulangan besok? apa mereka gak ada tugas kelompok? mereka bergerombol gitu kenapa gak bikin teatrical drama saja jadi tugas seni budaya? udah kompak udah berekspresi, punya properti, kurang apalagi? untuk kalian yang suka tawuran, ini ada beberapa pesan :

1. pikirin orang tua lo semua, udah capek-capek biayain sekolah buat lo belajar bukan buat ngebacok orang. kalo orang tua lo kaya, reputasinya baik, ternyata tiba-tiba nama lo muncul di berita sebagai pembunuh si ini si itu, dan di liat oleh partner2 bisnis keluarga lo, secara sengaja lo udah jadi penghancur 2 keluarga besar. lo, dan korban. kalo orang tua lo orang gak punya, da mereka banting tulang cuma demi masa depan lo yang lebih cerah dari mereka. udah lo cuma harapan satu-satunya, tapi lo salahgunain fatal dengan berlaku kayak manusia gak berpendidikan yang hanya mementingkan pencitraan sampah yang ingin diakui oleh musuh. waktu muda lo sia-sia, bro. inget, real man using brain. ya kecuali lo banci ya yang niru cewek kalo beratem jambak2an.

2. kalo mau keren ya berkarya! kita muda cuma sekali. perbaikin moral lo, asah kemampuan lo mumpung masih di usia produktif. atau mungkin lo mau ngerasain penyesalan, itu sih beda cerita. apasih motivasinya tawuran? karena dikatain dikit? apa karena rebutan cewek? mikir juga dong gan cewek mana sih yang mau sama lo lo pada kalo kayak gitu? kalo gara-gara dikatain dikit trus marah, yaelah kayak cewek aja lo sensitive nya. cewek aja berantemnya gak lebay gitu. berarti kesimpulan kali ini mereka yang tawuran adalah seorang banci yang lebih dari banci.

3. kenapa sih gak malu gitu udah bertingkah kayak binatang, nama baik sekolah jadi tercemar, nama orang tua jadi tercemar, diekspose media dll. kalo lo suka berantem kenapa gak ikut karate, pencak silat, taekwondo atau seni-seni beladiri yang lain. selain kalo lo lagi kesel lo bisa menumpahkannya disitu dengan cara yang sehat, udah gitu lo bisa berprestasi lewat situ. lo gak harus kejar-kejaran ama polisi, lo juga dideketin banyak cewek, pendidikan lo gak berantakan, keluarga lo bangga, masa muda lo indah, derajat lo naik, gak makan korban, gak bikin macet, bisa berguna untuk orang banyak, apa lo gak seneng kalo mencapai itu semua? gue yakin seseneng-senengnya org tawuran tetep aja gak ada "bahagia"nya.

buat kalian-kalian yang suka nongkrong gak jelas, trek-trekan dijalan, gue ada beberapa pesan :

1. plis banget gue tau biaya kalian untuk modif-modif motor itu gak sedikit. belum lagi ditambah biaya kalian nge cet rambut, beli rokok dsb. daripada kalian buang-buang uang dan waktu untuk sekedar mejeng dan nge trek mending kerjain tugas deh dirumah, udah gratis bikin pinter lagi (?) untuk yang suka mejeng, percaya deh kalo lo bener-bener mutiara, lo gaperlu cari penggemar. mereka yang akan berusaha buat nemuin lo. daripada kayak barang obral mending ngumpet kayak mutiara, yah?

2. mungkin kalian gak nyadar kalo kelakuan kalian di jalan tuh bikin risih yang liat. jadi saran gue daripada lo doing nothing disitu mending sekalian bersihin aja, masih banyak tuh sampah-samppah visual di pinggir jalan, lo copot-copotin deh, nah dengan demikian aktifitas lo menjadi berguna :D

3. gue bingung, kenapa kalian masih punya waktu buat nongkrong-nongkrong kayak gitu ya? gue tau kok kalian pasti umurnya gak jauh beda sama gue. daripada lo nongkrong2 gak ada tujuan, mending bikin komunitas motor kek apa kek yang positiv dan berguna untuk masyarakat daripada diem duduk doang di motor gak ada kerjaan. mending sambil ngerjain PR gitu. mending lo cari kesibukan yang masih sesuai dengan passion lo, misalkan lo suka modif2 motor, nah lo punya waktu luang, mending lo ngelamar kerja di bengkel buat nambah-nambah uang jajan biar gak nyusahin enyak(?)

hahahaha sorry gue mulai gak jelas.

oiya.........

sekedar info tentang pendidikan di Finlandia yang merupakan negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia :

  • Finlandia tidak menerapkan sistem stratifikasi sekolah, tidak ada istilah sekolah favorit atau pun sekolah rakyat. Semua sekolah di negara ini adalah sama, namun yang menjadi pembeda adalah opsi pelajaran bahasa dan olah raga. Sehingga setiap orang di sana menentukan pilihan sekolahnya bukan berdasarkan cluster sekolah terfavorit atau termahal, tetapi berdasarkan jenis bahasa dan olah raga yang ingin ia pelajari. Hampir semua sekolah merupakan milik pemerintah. Pemerintah tidak membeda-bedakan antar sekolah, karena setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang sama mapan.
  • Finlandia menerapkan konsep testless dalam kegiatan pembelajaran. Artinya, siswa tidak terlalu banyak dibebani oleh tes atau ujian, bahkan tidak ada UTS, UAS, atau ujian nasional seperti yang dilakukan di Indonesia. Siswa menempuh tes hanya ketika ia akan memasuki perguruan tinggi saja. Ujian tidak banyak dilakukan karena ujian adalah alat evaluasi yang sifatnya mengukur kemampuan secara generik dan tidak mampu melihat kecerdasan setiap siswa secara spesifik–karena setiap siswa memiliki tingkat kecerdasan berbeda-beda. Guru di finlandia hanya berfokus pada upaya-upaya untuk mengoptimalkan kecerdasan siswa melalui bimbingan aktivitas pembelajaran di kelas.

  • Kualifikasi guru S2 (Master) dan sudah mengikuti pelatihan keguruan berdasarkan waktu yang telah ditetapkan. Dengan adanya standardisasi pendidikan yang tinggi bagi guru-guru di Finlandia, maka pengelolaan pendidikan akan semakin baik, karena guru adalah subjek yang paling berpengaruh di dalam kelas–sekalipun ketika menerapkan metode student centered.

  • Kurikulum bersifat fleksibel. Artinya, kurikulum didesain dan diserahkan kewenangannya pada pemerintah daerah berlandaskan budaya dan kearifan lokal–karena potensi dan karakteristik setiap daerah tidaklah sama. Sehingga masing-masing daerah dapat mengoptimalkan setiap potensinya.

  • Pendidikan di Finlandia tidak menerapkan sistem ranking. Karena pendidikan diciptakan sebagai alat untuk bekerja sama, bukan sebagai alat untuk bersaing dan berkompetisi. Sistem ranking dianggap dapat melumpuhkan motivasi siswa untuk belajar.

mengapa kita mencontoh mereka suatu saat nanti? 

sumber :

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Lagi?

           Tulisan ini kumulai untukmu. Walau kamu tak mungkin membacanya. Tak menggoyahkanku untuk menyerah begitu saja. Membiarkan kata-kata terbelenggu di alamnya.

Malam ini, kututup mataku, kulihat kembali sedikit rekaman yang terlalu sering mengusikku. Bayangmu. Perbedaan hanya milik waktu. Semua terasa sama, senyum yang sama, air mata yang sama, cinta yang sama, seseorang yang sama. Kuputar tuas memori ini, menampilkan hal hal yang tak teringat olehmu dan hati. aku yakin, aku akan merindukan setiap kata yang tkau ucapkan, setiap tawa yang kau lantunkan, bahkan setiap rasa acuhmu yang kau tampakkan. Sudah terlewat lampau nampaknya kita tak lagi memiliki riwayat obrolan. Bukannya aku ingin mengemis sapamu, memintamu mengasihani diri yang merindu, bukan. Aku tidak memintamu kembali. walaupun sangat terbersit keinginan memeluk namamu dalam namaku. Kesanmu yang menganggapku tidak pernah tercipta biarlah, aku akan seperti ini, membiarkan angin membisikkannya untukmu. membisikkan rangkaian pesan tak tersampaikan. Ku titipkan rindu kepada teknologi bernama DoĆ”. Kuserahkan semua kepada Tuhan. Meskipun rasa penasaran itu tetap ada. penasaran yang berubah menjadi angan buruk, tentang siapa wanita beruntung yang tercatat namanya di undangan, bersanding dengan namamu kelak. Akankah dia merasakan kebahagiaan luar biasa yang kurasakan? tentu.

pertanyaan itu seakaan menusuk walau hanya angan. Bahkan mengucapkannya akan membutuhkan perjuangan bagiku saat ini. Saat ini, dimana usia kita masih sangat jauh untuk kata "menikah".
"kita"? subhanallah. membatin lafal "kita" saja sudah membuat mata menggenang. Membayangkan mata itu, mata teduh itu. ditambah senyuman bibir merah alami, sungguh itu akan menjadi anugrah yang tak hingga indahnya. Tetapi, apakah pantas? apakah pantas seorang diriku untuk hidupmu? Aku bukan peramu ilmu, penyejuk Qalbu, pemilik paras sebaya seleramu. aku, bahkan jauh dari anganmu. Celaka, bagimu aku bukan siapa-siapa, namun dirimu bagiku segalanya.

Usaha melupakanmu ditolak mentah oleh otak dan hati. Untuk apa melupakan hal indah? jika seseorang mempunyai jawaban atas itu, baik akan kuusahakan lebih keras. detik ini, disini, aku hanya ingin kau tahu.














aku merindukanmu.


















sangat.























walau kau takkan tahu................

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

The Lost Treasure

first of All, I'd like to thank them as much as I could. they're totally amazing. they make me feel like I have a siblings. and I love them more than you can imagine

lagu yang mengalun pun belum terubah. cerahnya cuaca menjelang tengah hari mulai menampakkan sengatannya. ya, kurasa hanya aku yang merasa sepi disini. pernahkah kau merasakan banyak sesuatu hal entah apa----yang ingin kau keluarkan dalam benakmu tetapi tak terpikirkan bagaimana caranya? itulah aku. sejak kecil tak terbiasa menceritakan hari-hari kepada orang tua. entah itu senang, kecewa, marah. mungkin aku hanya akan memberitahu sesuatu yang penting saja. karena aku tahu, itu masalahku. aku tidak tahu mengapa aku melakukannya. aku tak pandai berbicara. aku tak pandai bercerita. mungkin grup band Indonesia bernama Jamrud benar, aku butuh kursus merangkai kata. sampai pada suatu saat, menulis membuatku tidak merasa sendiri. bangku taman kanak kanak menjadi saksi bisu tulisan pertamaku yang berjudul pemandangan. tulisan tsb kubuat setelah pulang dari Madura. lalu tak lama dilanjutkan dengan berbagai macam tulisan lainnya. aku tidak mempunyai teman dirumahku. atau lebih tepatnya lagi, tak mempunyai sahabat ketika kecil. aku tak teranggap. lalu, kubuat temanku sendiri. bahkan mereka tidak pernah ada. mereka menemaniku setiap saat. mereka adalah, Rons si kuat, penolong dan tidak sombong dengan kekuatannya yang bisa menembakkan leser ke lawan. lalu Cici, adalah adik rons yang sangat feminim. selalu mengikuti kakaknya kemanapun. lalu Day, teman Rons yang selalu iri dengannya. tetapi Day menyukai Cici, Adik Rons. lalu ada Phita dan Bonny, kedua adik Day yang bersuara cempreng. dan selalu bertindak bodoh dan kadang membuat Day malu. Mereka berdua adalah fans sejati Rons.
Aku pernah menggambar mereka sesekali lalu kutempel di belakang pintu ruang tamuku. dan mereka, penghuni rumah kerap bertanya, siapa mereka? aku seketika akan menjawab, Temanku.
seiring berjalannya waktu, aku tak pernah menemui mereka lagi. aku sibuk mereka pun sama. tetapi tak apa, aku tak merasa sedih. lalu ketika menginjak masa remaja, aku menulis petualangan mereka dengan tokoh yang berbeda, sedang memecahkan misteri sebuah hotel. hahaha ya, dulu aku penggemar cerita kriminal novel. ketika cerita tentang petualangan mereka sudah berada ditengah cerita, komputer ku pada saat itu mengalami error sistem yang menyebabkan kisah mereka hilang tak berbekas. aku malas membuatnya lagi.

aku selalu berharap aku memiliki saudara. tetapi takdirku adalah menjadi sendiri. pernahkah kalian merasa sendiri ketika sedang dikelilingi oleh banyak orang? ketika kalian hanya membutuhkan seseorang untuk bicara tetapi tak ada seorangpun disana.dan ketika mereka hanya mendekat jika butuh, atau mereka hanya berbasa basi. kupikir jika aku mempunyai saudara, aku tak akan bingung mencari teman bicara. tetapi aku tak boleh mengeluh. diluar sana masih banyak mereka yang lebih merasa sebatangkara.
sampai pada harinya, mereka yang berhati tulus mendatangiku. menawarkan kehangatan tawa, menawarkan warna baru. mereka yang selalu ada menggantikan Rons dan Cici. mereka yang mau menerima ku tanpa syarat. mereka disini. di hidupku. mereka yang membuatku merasa tak pernah se bahagia ini sebelumnya. tempatku bisa mencurahkan semua dengan kata-kata, dan bukan tulisan. tak pernah aku tertawa selepas ini sebelumnya. mereka membuatmu melupakan bahwa kau memiliki masalah hidup atau sejenisnya. tak terjabarkan bahagianya bersama mereka. tanpa sadar mereka sering membuatku menangis. menangis bahagia.

sadar atau tidak, pada akhirnya kita akan menjalani semua sendiri. sampai dengan hal paling akhir dalam hidup, yaitu di dalam kubur pun akan seorang diri. kau tak bisa terus mengganggu hidup mereka taz. kataku dalam hati. kau akan menjalani hidupmu sendiri pada akhirnya. suara yang sangat mengganggu itu kembali merasuki saraf pendengaran. benar. kini kita berbeda urusan. perlahan atau cepat kita akan segera menjauh. meskipun aku tak ingin hal itu terjadi. takdir akan mempertemukan mereka dengan orang-orang baru yang akan membuat ku tersisih di ingatan mereka. kehangatan tawa yang pada akhirnya akan pudar digantikan yang baru. daun kering akan gugur digantikan daun baru. apa yang bisa ku perbuat? mencegahnya? biadabnya aku.
kehilangan mereka jauh lebih menyakitkan ketimbang kehilangan Rons dan Cici.
kehilangan mereka dapat membuatku menysali pertengkaran yang pernah kuperbuat dengan mereka.
mungkin ini klise, tapi dengan adanya mereka aku dapat mengerti apa itu arti peduli apa itu arti kebersamaan.

akan tiba saatnya aku akan menjalani hidupku tanpa kalian. tak ada kata yang pantas diucap selain terimakasih dan maaf. terimakasih karena telah memberikan segala yang telah kucari. maaf jika aku pernah menyakiti hati kalian. kalian tetap yang terbaik.

cepat atau lambat, saat itu akan tiba.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS