Tazkia's. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Obsesi Masa Kecil

...........

Actually gue bingung intronya gimana biar elegan

jadi gue lagi kangen nulis aja. ngomong-ngomong 'nulis', sebenernya dulu pas kecil pas gue umur-umur berapa ya, kisaran 5 taun lah dan alhamdulillah udah diberkahi kejeniusan kinestetik yang mengakibatkan saraf tangan gue cepet nyambung ke otak dengan mudah lalu ditransferlah sehingga gue dapat memegang pensil dan menggerakkannya. 

nulis apasi

intinya dulu pas gue TK menjelang SD kelas 1 buku gue dipenuhi coretan2 atau lebih tepatnya karangan2 gak jelas. dulu gue suka banget nulis. tapi anehnya gue gasuka nulis diary yang kayak....

"dear diary... hari ini aku ketemu dia. aku seneng bangeeet. tadi dia lucu banget loh kayak boneka voodoo..."

entah kenapa gue jijik. dan untuk diary gue biasanya cuma nulis ketika kesel sama orang, misalnya...

"dear diary.... hari ini inem ngeselin banget. udah bau banget, kalo dikuncir rambutnya tinggi banget. ih najong banget deh"

terkutuk banget gue kecil.....

disamping nulis, gue juga suka baca komik. komik pertama gue adalah Kindaichi yang gue dapet pas TK. karena gue udah bisa baca dan belum lancar banget nulis jadi gue dikasih itu (gue lupa dikasih atau minta). Ceritanya sih hampir sama kayak Conan. mungkin kalian-kalian yang suka manga tau siapa doi:')
secara alamiah nulis dan baca menjadi hobby pertama gue pas kecil. mulai dari kelas 2 SD cita-cita gue yang semula menjadi guru dengan sendirinya berubah menjadi penulis. hoho. gue selalu suka pelajaran mengarang b.indo, apalagi kalo ada tugas mengarang dari sebuah gambar.

semakin beranjak dewasa gue makin merasa, lebih lancar ketika gue berkata-kata lewat menulis daripada ketika berbiacara. mungkin orang-orang disekitar gue gak ngerasain hal tersebut, tapi gue ngerasa. sangat. gue menyebutnya berbicara dalam diam.

oke, gue mau nunjukin beberapa karya tulis gue ketika masih jadi fetus dan untuk kalian pembaca, harap berhati-hati. terutama untuk kalian yang masih under-age gue sarankan agar tetap berada pada pengawasan orang dewasa karena tulisan gue mengandung banyak kode rahasia dan jampi-jampi yang mungkin berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia di bumi ini.


*brb gali tanah*


oke. ini adalah cover diary gue waktu TK 



BAM! pas dibuka ada mahakarya nya


Lanjut ke halaman berikutnya....


Yang kanan tulisan nyokap, yang kiri.............kucing gue.


Ini kode nassa pertama yang gue buat. semoga mata kalian sehat selalu...
(anyway yg kiri tulisan nyokap yaa)



Nih, gue zoom biar hitz (lihat tanggalnya :))))



 Ada yang bisa baca? wah kalian sangat berbakat masuk jaringan hacker Anonymous (?)

Dibawah ini adalah komentar bokap terhadap kode nassa yang gue buat....




Ini adalah kode nassa kedua gue....

Semoga cedera mata anda semua tidak bertambah parah




Dan ini adalah komentar bokap gue. mungkin doi udah gakuat baca jadi cuma dikit komentarnya:')



anyway, tulisan-tulisan purba gue barusan gue tulis ketika gue belum mengenal yang namanya huruf kecil:) jadi yaa semua kapital huehehe. coba kalian cari huruf yang terbalik!

Tulisan masa paleozoikum gue berikut udah mulai mengalami perubahan dan pertumbuhan yang sigifikan. yaitu gue muai mengengal huruf kecil..



kenapa jadi gede kecil gitu ya? padahal pas zaman itu masih megalitikum, belom masuk zaman alay. gue curiga jangan-jangan gue adalah pembangkit kaum alay di muka bumi ini..


Pesan diatas masih menggantung pemirsa..



 SUWIPER?:')) ini doranya masih jadi pithecantropus erectus.

Dibawah ini adalah fase gue memulai sebuah diary....


dan end up like that. gue udah lelah dengan menulis diary

lalu gue beralih kembali ke habitat gue, menulis random.



hahaha itu beberapa tulisan gue di fase fase gue masih menjadi embrio.

abis ini gue mau nunjukin kode-kode yang lain yang gue tulis ketika udah lebih modern.
here we go..


dibawah ini adalah salah satu tugas mengarang gue pas kelas 1 SD, diketik sama nyokap gue.


 Yak, udah keliatan kan tulisan gue menyentuh peradaban modern

untuk yang selanjutnya, gue udah mulai bikin2 cerpen yang yaa lumayan banyak tp hampir semuanya nge gantung. dibawah ini salah satu teaser intro cerpen gue yang awkward



beberapa kemudian gue mulai membuat karangan dengan mendescribe gambar...


Ewh sekali bukan?

kalo yg dibawah ini gue agak maksa ya, gambar dr majalah gue gunting  trus ditempel. yha namanya jg anak-anak yaa



translate :

"Hai Yumi!"
"Eh kenapa ini? Eh, karita! besok aku ada pertandingan di gedung XC pesertanya laki-laki semua sampe penontonnya. kamu gak boleh ikut"
"Yumi pelit!"

lanjutan kisah mereka ada dibawag sinih


"Dor!"
"Ekaget!"
"Kagetkan!"
"Eh Redra! ngomong-ngmong Yumi kemana ya? kok ngak kelihatan?"
"O Yumi pergi bertanding di gedung XC pulangnya minggu depan"
"O gitu"

Berikutnya adalah kisah Dora dan boots yang gue ubah menjadi sedemikian rupa freaknya



asli gue males translatenya kawan...

Lalu dibawah ini ada kisah duo maut Spongebob dan Patrick


BTW gue bikin karangan yang berdasarkan gambar itu sekitar kelas 1/2 SD



Tulisan gue bertransformasi dari seperti ceker badak menjadi lebih sedikit manusiawi.



disamping gue suka nulis, gue juga suka gambar.



yang bawah buatan nyokap, sedangkan gue berusaha sekuat jiwa raga niruin sampe end up dengan teletabis berbadan 3 berkepala 4.




yak makhuk barusan gue jujur gatau apa. mungkin temen seperjuangan gue melawan dinosaurus dulu.





alhamdulillah udah abis.



semoga mata kalian masih lengkap.







hahaha kadang lucu kalo buka buka karya lama, kadang bingung, kadang sedih, kadang malu sm diri sendiri tapi mau baik atau buruk karya lo, selamanya akan menjadi karya lo. mungkin lo sekarang udah benci sama karya lo yang kalau dibandingkan saat ini karya tsb tergolong memalukan. tapi tanpa lo membuat karya-karya jadul lo itu, lo gak akan bisa bikin karya sebaik karya lo sekarang. mungkin sebagian orang gak peduli hasil tangannya dulu, mungkin ada yang udah ilang. tapi percaya atau ngga gue bakal sedih kalo karya-karya gue dari kecil ilang. gue sangat menghargai hasil, maupun baik atau buruk. kalau gue hina, bukan berarti gue buang, gue simpen. sampe portfolio gue ulangan-ulangan harian gue dari TK gue masih simpen sampe sekarang gue kelas 2 SMA. sempet mau dibuang nyokap cuma gue larang. semuaya berharga, semuanya saksi bisu kesuksesan kalian kelak. mungkin kalo punya mulut mereka bakal ngomong "sekarang creator kita udah bagus ya karyanya, kita mah apa atuh?"




barusan gue iseng2 buka binder, ada tulisan yg masih anget. tapi.....ini touching banget. entah kerasukan apa gue pas nulis. 


12-04-2014 

Untitled

Menulislah dengan hati. Biarkan hatimu bicara tanpa didengar telinga. biarkan kata-katamu terucap sempurna tanpa harus diucap mulut. Biarkan hati dan tarian indah jemari menyatu dan membentuk alunan kalimat-kalimat yang akan diterima oleh hati lainnya.

Menulis adalah berbicara. Tentu dengan cara yang berbeda. Bagiku menulis adalah berbicara dari hati ke hati. Sesuatu yang kau ciptakan dengan hati, karyamu akan memiliki jiwa. Terimakasih Leonardo Da Vinci untuk menciptakan kalimat simpel jenius tadi. 

Sungguh, ini bukan tulisan ilmiah, bukan pula logika. Menyinggung soal logika, hal ajaib sehebat logika tak akan sanggup menjangkau hebatnya sebuah perasaan hati. Pernahkah kau sekalipun melihat seorang peukis atau pengikir patung membuat karyanya dengan memperhitungkan rumus terlebih dahulu untuk kecepatan gerak kuas dan pahatan untuk memperindah karyanya tsb? atau seorang penyanyi yang kerap memikirkan gelombang longitudinal suara dan brp frekuensi suara yang pas untuk mendapat nada indah yang pas ditelinga?
apa kau pernah melihat?

Kita hanya akan bisa menjangkau sebuah keindahan dengan 1 alat. Hati. Perasaan.

Aku tak tahu akan menulis apa pada kertas ini sebelumnya. kubiarkan mengalir saja. kubungkam mulut, kugerakkan pena, ku tulis kalimat-kalimat yang terus mengalir tanpa henti bagai hulu merindu sang hilir. Aku berharap suatu saat  orang dapat membaca tulisanku, agar mereka tahu apa yang aku rasakan..

Aku tak berharap tulisanku akan se sastra Khrisna Phabicara atau siapapun itu. Aku gunakan tulisan untuk berbicara dengan hati. bukannya aku bisu atau malas bicara, aku hanya menyarankan hatiku menumpahkan isinya, agar mendapat ruang untuk menyerap perasaan lain yang harus kurasakan. agar permukaannya tidak mengeras dan anti=rasa.

Aneh. Bagiku berbicara lebih sulit ketimbang menulis. aku tak pandai mengolah kata ketika berbicara. tidak seperti ketika aku menulis. ketika berbicara aku cenderung akan kesulitan mencari kata-kata penyambung kalimat ketika sedang berbicara. walaupun begitu, aku akan berlatih untuk berbicara se-lancar ketika aku menulis.

taz, kalau kau baca tulisanmu ini beberapa tahun lagi, ingatlah, kau terlahir untuk menulis. sesibuk apapun dirimu di dunia yang kau tekuni dan teguhkan, sempatkanlah barang 1 atau 2 menit untuk menulis 1 atau 2 paragraph. hal tsb akan menyehatkan pikiran dan beban hati yang mulai berat...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar