Sedikit demi sedikit jawaban itu datang bersama hembusan angin. kerap ku tanya kepada tuhan "Mengapa" dan "bagaimana" semua ini terjadi. 'mengapa dia seperti itu?' atau 'bagaimana bisa dia melewati semuanya?' atau 'mengapa harus aku?'. Allah tau aku penasaran. diberikannya aku jawaban demi jawaban atas segala pertanyaan batinku. Sungguh Allah maha mendengar. waktu lalu, aku sering bertanya dalam angan 'bagaimana rasanya galau?' apakah menyenangkan? terkadang kerap ku bertanya 'apakah itu galau?' sudah dijelaskan kepadaku berjuta kali, namun tak dapat ku mengerti rasanya. Allah tau aku penasaran.
tak lama aku diberikan jawaban tersebut. 'jadi seperti ini...' inilah kata2 yg sering ku lantunkan lately.
belakangan ini, pikiranku berantakan. perang batin melanda hari-hari qalbuku. semua pemikiran tercampur aduk membentuk beribu pemikiran lainnya. jika ku tak kuat, sesekali ku menangis. tapi aku sering tak kuat. "MENGAPA SEMUA AKU?" pertanyaan jahannam tersebut terus hinggap di kepalaku hingga saat ini aku menulis. seperti biasa, tak ada seorang pun yg menjadi pemilik jawaban dari pertanyaan tersebut. kecuali satu zat yg maha benar. Allah azza wajalla. beribu kali ke bertanya kepada-Nya. Hal-hal yg terjadi belakangan ini terhadapku, adalah teguran keras dari-Nya. ya, aku tau itu. tetapi ada yang janggal dari semua ini. aku merasa tak ada keadilan di sampingku. ini adalah tindakan ke-semerdeka-an seseorang. aku juga mempunyai benda itu. Hak Asasi Manusia. jika aku melawan, aku telak akan kalah. siapa yang ku lawan? aku tau siapa. di sisi lain, aku memang salah. tetapi aku kerap merasa apa yang ku dapat tak sesuai dg perbuatanku. tak ingin ku tuliskan kisah ku itu secara signifikan di sini. meskipun negara bebas, tapi aku takut diriku diekal lagi oleh orang itu. kuharap beliau tak tau blog pribadiku.
jika ini tak adil, aku yakin tuhanku akan mengadilkanku. aku ikhlas menerima semuanya asalkan semua itu berdiri atas asas keadilan. aku memang anak kecil. apa daya ku? tak ada.tetapi aku punya harga diri. aku mau didengar. aku punya hati. aku punya otak. setiap manusia punya salah. dan setiap manusia akan membela dirinya jika dituduh langsung bersalah. itu tidak salah. itu hukum dunia. dan hukum dunia itu bersifat universal. aku memang hanya anak kecil. tapi aku menuntut benda itu. Sebuah keadilan!
apa anak kecil tak boleh dapatkan itu?
apakah anak kecil akan dipenjara jika mendapatkan itu?
apakah anak kecil harus berjuang keras demi mendapatkan itu?
aku menuntutnya! aku memang ikhlas menerima semuanya. tetapi aku tetap mencari benda itu.
-Tazkia, 14 tahun.-
0 komentar:
Posting Komentar